Anak Rantau Penikmat Senja

Orang biasa yang masih terus belajar dan melatih syukur

Tuesday, 29 September 2015

Karya Tulis Ilmiah (seleksi MAWAPRES FBS UNJ 2013)





KARYA TULIS ILMIAH
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MENULIS MAHASISWA UNJ  MELALUI PUBLIKASI DENGAN PENERBITAN INDIE



Topik:
Bidang Pendidikan



Oleh
Fitria Fajrina
NIM. 2715115631


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
JAKARTA
2014
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Karya Tulis
: Peningkatan Produktivitas Menulis Mahasiswa UNJ Melalui Publikasi dengan Penerbitan Indie
Nama Penulis/ NIM
: Fitria Fajrina / 2715115631
Program Studi
: Pendidikan Bahasa Arab
Jurusan
: Bahasa dan Sastra Arab
Fakultas
: Bahasa dan Seni
Perguruan Tinggi
: Universitas Negeri Jakarta
Dosen Pembimbing


a.         Nama Lengkap dan Gelar
b.         NIP
: Dr. Nuruddin M.A
: NIP. 197204172002121001


Jakarta, 20  Februari 2014
Penulis,




Fitria Fajrina
(NIM. 2715115631)
Dosen Pembimbing,




Dr. Nuruddin M.A
(NIP. 197204172002121001)
 









                Mengetahui/Menyetujui
Ketua Jurusan
Bahasa dan Sastra Arab




Drs. Romdani, M.Pd
(NIP.196712222000121004)
 




KATA PENGANTAR
 الحَمْدُ للّه لاَ أَبْغِى بِهِ بّدّلاحَمْدًا يُبَلِّغُ مِنْ رِضْوَانِه الأمَلا ثُمَّ الصَّلاةُ وَ السَلاَمُ عَلَى خَيْرِ الْوَرَى وَعَلَى ساَدَاتِنَا الِه وَ صَحْبِه الْفُضَلا
Kalimat syukur diucapkan oleh hamba yang dhaif ini atas kemampuan yang diberikan oleh Allah SWT untuk menyusun dan menuliskan karya tulis yang sederhana ini. Shalawat dan salam disanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang perjalanan hidupnya menjadi inspirasi dan motivasi bagi penulis untuk membuat karya yang bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.
Maksud penulisan ini adalah sebagai upaya merangsang mahasiswa supaya menjadi produktif dan kreatif, yang mana isi karya tulis ini memotret kondisi mahasiswa di UNJ secara umum dan memuat beberapa peluang yang bermaksud menjadi alat untuk mahasiswa menuangkan karya– karya tulisnya. Maka tidak mustahil, dari ini mereka bisa memublikasikan hasil karya mereka dengan mencetak karyanya melalui penerbitan indie, yaitu  media publikasi tulisan bersifat internal yang dapat dijadikan tempat untuk berkarya sebelum diakui secara luas. Penerbitan indie ini juga dapat menjadi media komunikasi bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuannya dan terus meningkatkan kualitas tulisannya.
Berkenaaan dengan hal ini, penulis ucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada orang tua, keluarga, para dosen, teman- teman dan seluruh mahasiswa UNJ karena dari ulur tangan mereka dapat terkumpul bahan- bahan ini. Khususnya kepada komunitas- komunitas penulisan yang telah memberikan penulis inspirasi yang luar biasa sehingga karya tulis ini bisa terwujud.
Akhirnya penulis menyadari bahwasanya dalam penulisan karya tulis yang sederhana ini masih banyak menyimpan kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu penulis berharap saran dan kritik dari semua pihak untuk proses perbaikan.
Akhirnya teriring doa, semoga apa yang dituliskan  bisa terealisasikan dan menjadi amal manfaat bagi penulis.



DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................
ABSTRAK .................................................................................................... ........

I.      PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ ........
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan......................................................... ........
1.3.1 Tujuan penulisan.................................................................... ........
1.3.2 Manfaat penulisan.................................................................. ........

II.   TELAAH PUSTAKA
2.1 Literasi............................................................................................. ........
       2.1.1 Membaca.........................................................................................
       2.1.2 Menulis............................................................................................
2.2 Publikasi Tulisan ............................................................................. ........
2.3 Penerbitan Indie
2.3.1 Definisi penerbitan indie........................................................ ........
2.3.2 Macam- macam penerbitan indie........................................... ........
2.3.3 Prosedur penerbitan indie ..................................................... ........

III. METODE PENULISAN

IV. PEMBAHASAN
4.1 Urgensi Menulis............................................................................... ........
4.2 Peningkatan Produktivitas Menulis Mahasiswa UNJ Melalui Publikasi Tulisan ............................................................................................................
4.3 Penerbitan Tulisan Melalui Penerbitan Indie ...........................................
4.4 Peningkatan Produktivitas Menulis Mahasiswa UNJ
4.4.1 Peningkatan produktivitas menulis mahasiswa UNJ melalui budaya membaca ..................................................................................
4.4.2 Manfaat peningkatan produktivitas menulis mahasiswa UNJ terhadap kreativitas dan inovasi mahasiswa UNJ ................................
4.4.3 Manfaat peningkatan produktivitas menulis mahasiswa UNJ terhadap tingkat kesuksesan mahasiswa UNJ ......................................

V. PENUTUP
5.1 Simpulan.......................................................................................... ........
5.2 Saran................................................................................................ ........

DAFTAR PUSTAKA. ...........................................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..............................................................................
LAMPIRAN ...........................................................................................................


           




ABSTRAK
Fitria Fajrina. Peningkatan Produktivitas Menulis Mahasiswa UNJ Melalui Publikasi Tulisan dengan Penerbitan Indie: Kajian Pustaka. Karya Tulis Ilmiah, Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.

            Tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai upaya peningkatan produktivitas menulis mahasiswa UNJ. Hal itu berdasarkan latar belakang fakta bahwa bangsa Indonesia sebagai bangsa yang mempunyai sejarah panjang perkembangan literasi kian hari kian menurun. Budaya menulis dan membaca perlahan mulai ditinggalkan oleh para penerus bangsa, yaitu mahasiswa.
Teori yang digunakan dalam permasalahan ini adalah teori Gebhardt dan Dawn Rodrigues (1989) yang mengatakan “ writing is one of the most important things you do in college”, menulis merupakan salah satu hal paling penting yang kamu lakukan di sekolah sebagai seorang akademisi. Adapun metode yang digunakan adalah metode deskiptif dan kajian pustaka yang bersumber dari data sekunder.
Hasil dari penulisan karya tulis ini adalah memberikan sebuah solusi dalam peningkatan produktivitas menulis mahasiswa UNJ yaitu melalui publikasi dengan penerbitan indie.
Rekomendasinya adalah pentingnya budaya literasi untuk selalu dikembangkan di kalangan akademisi.

Kata kunci : Menulis, Penerbitan Indie, Publikasi




BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang mempunyai sejarah panjang literasi dimulai dari bahasa sansakerta dengan menggunakan huruf pallawa, bahasa Indonesia melayu dengan menggunakan beberapa fase ejaan hingga bahasa Indonesia modern yang menggunakan pedoman kamus besar bahasa Indonesia sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan. Semua alur proses ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa dengan potensi peradaban masyarakat literasi yang tinggi.
Masyarakat literasi secara sederhana diartikan sebagai masyarakat yang gemar membaca dan menulis. Namun sayangnya masyarakat literasi Indonesia kian hari kian menurun. Budaya menulis dan membaca perlahan mulai ditinggalkan oleh para penerus bangsa, yaitu mahasiswa, dan sebagai bentuk pemfokuskan permasalahan maka penulis mengambil sampel melalui mahasiswa yang ada di Universitas Negeri Jakarta.
Dalam kenyataannya sekarang mahasiswa UNJ sudah semakin jauh dari kegiatan membaca. Berdasarkan data UPT Perpustakaan UNJ selama tiga tahun terakhir jumlah mahasiswa yang mengunjungi perpustakaan mengalami mengalami penurunan sekitar 13% dan untuk jumlah peminjaman buku mengalami penurunan sekitar 11%. (Sumber: Tata Usaha UPT Perpustakaan UNJ 2014). Tidak banyak mahasiswa yang memasukkan kegiatan membaca dan mengunjungi perpustakaan sebagai kegiatan rutin yang harus dilakukan. Kebanyakan dari mereka lebih banyak memilih berkumpul dengan teman-teman, nongkrong atau kongkow. Dan tidak jarang beberapa mahasiswa mendatangi perpustakaan hanya untuk sekedar mencari jaringan internet wi-fi, menonton film, atau sekedar rehat.
Sebagai salah satu solusi penanggulangan minat dan budaya membaca yang semakin menurun, di sini penulis mempunyai satu gagasan yaitu menggalakkan kegiatan menulis. Setiap kegiatan atau tugas perkuliahan mahasiswa selalu berhubungan dengan kegiatan tulis menulis. Namun sangat memprihatinkan, kegiatan menulis di kalangan UNJ selain pengerjaan tugas masihlah sangat rendah . Hal ini bisa dilihat dari minat mahasiswa dalam pembuatan karya tulis ilmiah, essay, dan program kreativitas mahasiswa yang terbilang sedikit. Sebagai salah satu upaya pendorong minat mahasiswa untuk menulis adalah salah satunya dengan cara publikasi hasil tulisan. Dengan adanya publikasi tulisan, seseorang diharapkan untuk memberikan yang terbaik dalam usaha yang dia lakukan dan dengan ini pula maka seseorang akan memiliki semangat yang tinggi untuk melakukan kegiatannya. Publikasi tulisan merupakan suatu upaya pengabadian bentuk tulisan yang telah dibuat. Setiap orang selalu menginginkan agar eksistensinya diakui oleh orang lain. Menghasilkan sebuah karya tulis adalah sebuah kemampuan yang harus diapresiasikan.

1.2  Perumusan Masalah
1.    Bagaimanakah meningkatkan produktivitas menulis mahasiswa UNJ ?
2.    Apakah penerbitan indie dapat meningkatkan produktivitas menulis  mahasiswa UNJ?

1.3  Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.3.1        Tujuan penulisan
1.      Meningkatkan produktivitas menulis mahasiswa UNJ
2.      Mengetahui pengaruh produktivitas menulis terhadap kualitas tulisan mahasiswa UNJ
1.3.2        Manfaat penulisan
1.      Membuka peluang- peluang baru dalam upaya meningkatkan produktivitas menulis mahasiswa UNJ
2.      Sebagai upaya merangsang bagi mahasiswa UNJ supaya menjadi kreatif dan inovatif
3.      Mendorong seluruh civitas akademika UNJ untuk ikut serta dalam meningkatkan kualitas kampus UNJ


BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Literasi
Dalam buku A theory of Literary Production, Pierre Macherey menjelaskan bahwa:
literature is a kind of writing which in the words of the Russian critic roman Jakubson, if there is a such thing as literary theory, then it would seem obvious that there is something called literature which it is the theoryof we can begin, then by raising the question.
Sedangkan David Beer dalam A Guide to Writing as an engineer (second edition) mengatakan “Communications skills are extremely important, unfortunately both written and oral skills are often ignored”. Adapun Kern (2000) mendefinisikan istilah literasi secara komprehensif yaitu “Literacy is the use of socially-, and historically-, and culturally-situated practices of creating and interpreting meaning through texts. Literasi adalah penggunaan praktik-praktik situasi sosial, dan historis, serta kultural dalam menciptakan dan menginterpretasikan makna melalui teks.
Dengan kata lain, literasi merupakan hal yang penting berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis dan kepekaan terhadap semua aspek kehidupan. Melalui kemampuan literasi, suatu masyarakat tidak hanya mampu membaca secara teks (melek huruf) saja, tetapi mampu membaca konteks dinamika zaman dan warisan budayanya. 

2.1.1 Membaca
Secara singkat dapat dikatakan bahwa “reading” adalah “bringing meaning to and getting meaning from printed or written material”, memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tertulis (Finochiaro and Bonomo dalam H.G. Tarigan, 1986). Adapun lebih lanjut Tilaar (1999) menyebutkan bahwa membaca sebenarnya merupakan bentuk kebudayaan. Oleh karena itu untuk mengubah masyarakat yang enggan membaca menjadi masyarakat baca/reading society diperlukan adanya perubahan budaya. Adapun hakikat atau esensi membaca adalah sebuah pemahaman (St.Y. Slamet, 2008:68).
           
2.1.2 Menulis
Menurut Pranoto (2004) menulis berarti menuangkan buah pikiran kedalam bentuk tulisan atau menceritakan sesuatu kepada orang lain melalui tulisan. Menulis juga dapat diartikan sebagai ungkapan atau ekspresi perasaan yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Dengan kata lain, melalui proses menulis kita dapat berkomunikasi secara tidak langsung. Menurut Gebhardt dan Dawn Rodrigues (1989) mengatakan writing is one of the most important things you do in college. Menulis merupakan salah satu hal paling penting yang kamu lakukan di sekolah. Menurut Barli Bram (2002) in principle, to write means to try to produce or reproduce writen message. Menurut Eric Gould, Robert DiYanni, dan William Smith (1989) menyebutkan writing is a creative act, the act of writing is creative because it requires to interperet or make sense of something: an experience, a text, an event. Menulis adalah perilaku kreatif, perilaku menulis kreatif karena membutuhkan pemahaman atau merasakan sesuatu: sebuah pengalaman, tulisan, peristiwa.
Secara umumnya, menulis merupakan perlakuan menggunakan pen, pensil atau alat tulis menulis apapun. Menulis berarti mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan. Sarana mewujudkan hal itu adalah bahasa. Menulis bukan sesuatu yang diperoleh secara spontan, tetapi memerlukan usaha sadar. Selain itu, Menulis adalah jalan terbaik untuk berbicara dan menyampaikan protes kepada puluhan ribu orang, bahkan ratusan ribu orang disaat orang itu tidak memilki kepercayaan diri untuk menyampaikannya langsung. Menulis sendiri adalah salah satu cara mendongkrak minat membaca, disaat seseorang telah terbiasa menulis maka secara tidak terencana ia akan dipaksa untuk membaca sebagai penguatan tulisannya. Lewat menulis seseorang telah ikut serta melestarikan pengetahuan dan kebudayaan bangsanya.

2.2  Publikasi Tulisan
Ton kertapati menjelaskan dalam bukunya “Dasar– Dasar Publisistik dalam Perkembangannya di Indonesia Menjadi Ilmu Komunikasi” bahwa istilah publisistik berasal dari kata kerja bahasa latin publicare yang berarti mengumumkan. Publikasi adalah sebuah istilah teknis dalam konteks hukum dan utama dalam hukum hak cipta.
Dari penjelasan tersebut, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa istilah publikasi dapat diartikan pengumuman tentang suatu hal yang disiarkan lewat media elektronik dan atau diterbitkan di media cetak. Sedangkan dalam penelitian ini, maksud dari publikasi adalah pengumuman pada masyarakat luas melalui media yang dibatasi oleh media televisi.
Tulisan adalah bahasa yang tertulis dengan lambang-lambang bunyi yang tersusun yang berupa rangkai-rangkai kata, kalimat ataupun paragraf. Tulisan juga merupakan alat untuk melahirkan fikiran dan perasaan. Tulisan adalah output dari kegiatan menulis.
Seorang penulis umumnya adalah pemilik awal dari suatu hak cipta bagi pekerjaannya. Suatu hak cipta diberikan bagi penulis atas karyanya, dimana hal itu merupakan hak ekslusif yang diberikan untuk mempublikasikan hasil karyanya. Mempublikasikan artinya membuat konten yang diperuntukan bagi publik atau umum. Melakukan atau menampilkan karya "publik berarti :
(1) melakukan atau menampilkannya ditempat terbuka untuk umum atau disetiap tempat dimana sejumlah besar orang diluar lingkaran normal dari suatu keluarga dan kenalan sosial, atau
(2) mengirimkan atau berkomunikasi atau menampilkan kinerja ketempat yang ditetapkan oleh ayat (1) atau kepada publik, dengan perangkat atau proses, apakah anggota masyarakat mampu menerima kinerja atau penampilannnya ditempat yang sama atau ditempat terpisah, pada saat yang sama atau pada waktu yang berbeda.

2. 3 Penerbitan Indie
2.3.1 Definisi penerbitan indie
               Penerbit menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mengandung dua pengertian :  orang dan sebagainya yang menerbitkan atau perusahaan dan sebagainya yang menerbitkan buku, majalah, dan sebagainya. Sedangkan makna penerbitan menurut KBBI, mengandung tiga makna: proses, cara, perbuatan menerbitkan atau pemunculan atau urusan (pekerjaan dan sebagainya) menerbitkan (buku dan sebagainya). Dan secara harfiah, penerbitan merupakan suatu proses atau cara atau perbuatan seseorang atau perusahaan yang menerbitkan, antara lain, buku dan majalah. Dan Poynters mengatakan “To Publish means to prepare and issue material for public distribution or sale or to place before the public”. Maknanya,  menerbitkan berarti mempersiapkan dan mengeluarkan bahan-bahan untuk distribusi publik atau menjual. Makna penerbitan ini begitu luas. Penerbit atau penerbitan adalah industri yang berkonsentrasi memproduksi dan memperbanyak sebuah literatur dan informasi- atau sebuah aktivitas membuat informasi yang dapat dinikmati publik. Sedangkan indie sesuai asal katanya independent yang berarti merdeka, berdiri sendiri, berjiwa bebas, dan tidak bergantung
Jadi, penerbitan indie adalah sebuah penerbit alternatif yang menerbitkan buku atau media lain yang dilakukan bukan dari penerbitan besar atau sebuah alternatif untuk menerbitkan buku atau media yang lain yang dilakukan penulis naskah bukan dari penerbitnya. Walaupun ini memilki presentase pasar yang lebih kecil bila dibandingkan penerbit pada umumnya dalam hal penjualan. Tapi ini telah hadir menjadi sebuah bentuk baru. Buku indie juga memiliki ISBN dan tampilannya tidak akan jauh berbeda dengan buku yang diterbitkan major. Sebagai pendukung buku yang terbit indie, biasanya akan melakukan launching buku, dan promosi buku oleh peulisnya. Hal itu akan membantu mendongkrak penjualan buku. Berbeda dengan penerbitan major yang biasanya langsung cetak massal, penerbit indie biasanya cetak dengan sistem POD (Print On Demand) yakni cetak berdasarkan permintaan.
Di era sekarang, mungkin masalah major atau indie bukanlah hal yang utama. Adanya kemajuan teknologi informasi dapat membuat buku indie tidak kalah dengan buku major. Hal yang penting adalah pada mutu dan manajemen buku. Buku yang bermutu didukung manajemen penjualan yang profesional. Pembaca tidak akan terlalu mempermasalahkan penerbit indie atau penerbit major. Pembaca akan mencari buku yang bermutu entah siapa pun penerbitnya. 

 2.3.2 Macam- macam penerbitan indie
Setiap penulis pasti memimpikkan dan berupaya keras untuk bisa menerbitkan hasil tulisannya. Namun untuk merealisasikan ini, seringkali penulis mendapatkan hambatan dikarenakan beberapa alasan. Untuk menerbitkan buku secara konvensional, kita hanya perlu mengirimkan naskah yang tema atau kriteria penulisan yang sesuai dengan pihak penerbit yang kita tuju, lalu kemudian mereka akan menerima dan menyeleksi apakah naskah kita layak atau tidak untuk diterbitkan, penerbit konvensional seperti ini seringkali disebut penerbit major beberapa di antaranya seperti Gramedia, Mizan, dan Gagasmedia. Permasalahan yang sering ditemukan di sini adalah sulitnya ‘menembus’ kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan oleh penerbit major terlebih untuk penulis pemula, ataupun penulis yang belum memiliki ‘nama’.
Selain menerbitkan buku melalui cara konvensional, terdapat sebuah cara yang baru-baru ini mulai sering diambil oleh penulis untuk mempublikasikan tulisannya yaitu melalui penerbitan indie. Penerbitan indie bisa dikategorikan dalam 2 macam, yaitu melalui publishing service dan self publishing. Sebenarnya di antara kedua macam ini pada dasarnya adalah sama, yaitu usaha menerbitkan buku dengan tekad dan niatan pribadi si penulis. Penerbitan melalui publishing service dilakukan oleh sebuah tim atau kelompok yang menyediakan jasa penerbitan atas ajuan pribadi penulis dengan ketentuan dan perjanjian tertentu yang di mana segala urusan mengenai penerbtan akan dilakukan oleh tim tersebut. Berikut contoh- contoh penerbitan indie Indie publishing, Indie Book Corner, Leutika Prio, Ae Publishing, Deka Publishing, Goresan pena publishing, penerbit camar, Puput happy Publishing, Azkiya Publishing,  Dream Publishing, Star publishing, Pustaka Jingga, Nulisbuku.com, Diandra creative, Dapurbuku.com, Indie Publishing, Mosaik Indie Publishing, Pena nusantara, Penerbit awan pustaka, Penerbit Alif Gemilang, Penerbit Meta kata, Rasibook, Shield publishing, Penerbit Pucuk langit, Oase qalbu Publishing, Kaifa Publishing, Penerbit antar nusa, Peri publisher, Penerbit insan Cita dan lain- lain. Adapun self-publishing, segala hal mulai menyusun, menyeleksi naskah, mendaftar nomor ISBN dilakukan sendiri oleh di penulis.

 2.3.3 Prosedur penerbitan indie
Dalam pengaplikasiannya, berikut adalah langkah- langkah yang harus dilakukan mahasiswa untuk menerbitkan tulisannya secara indie :
1. Membuat Nama dan Logo Penerbit
Dalam pembuatan nama untuk penerbitan indie harus dipikirkan dengan benar dan matang karena nama dan logo juga bisa menjadi brand yang cukup berpengaruh dalam nilai jual penerbitan tersebut. Nama dan logo yang unik bisa menimbulkan penasaran di benak pembaca dan juga mudah melekat di ingatan.
2. Menguasai Tekhnik-tekhnik Dasar Penerbitan Buku
Tekhnik-tekhnik dasar tersebut bisa mencakup editing, layout isi, dan design cover.
3. Mengurus ISBN
Setelah buku siap dicetak, penulis perlu mengurus nomor ISBN, yang umumnya nanti akan dicantumkan di cover bagian belakang, lengkap dengan design barcode-nya yang bisa kita buat sendiri menggunakan aplikasi corel draw, atau secara online di http://www.terryburton.co.uk/barcodewriter/generator/. Untuk mengajukan permintaan nomor ISBN-nya itu sendiri, setiap penulis dapat memulainya dengan menyiapkan berbagai kelengkapan dan mengirimkannya melalui faks ke kantor Perpustakaan Nasional bagian pelayanan ISBN. Untuk proses pelayanan cukup cepat, hanya sekitar 1-2 jam setelah pengiriman faks, balasan tentang nomor ISBN dapat langsung diterima oleh penulis.
4. Memilih Percetakan
Setelah semua tahap pra terbit selesai (editing, layout, design cover, ISBN), kemudian mencari percetakan yang cocok untuk mencetak buku tersebut. Hal yang harus diperhatikan adalah mencari percetakan yang menerima cetak buku dengan sistem POD (Print on Demand) atau cetak berkala.
5. Menentukan Harga Buku
Dalam menentukan harga, penulis berhak menentukannya sendiri sesuai perhitungnnya.
6. Strategi Pemasaran
Untuk pemasaran pertama kali, penulis dapat menyumbangkan bukunya ke perpustakaan atau taman baca, hal ini dilakukan untuk perkenalan diri. Selain itu, pemasaran dapat juga dengan memanfaatkan jejaring sosial, grup- grup kepenulisan atau bekerjasama dengan toko buku.



BAB III
METODE PENULISAN
Berdasarkan klasifikasinya, jenis penulisan yang dilakukan adalah deskriptif dengan telaah pustaka, dimana ditujukan untuk mengadakan interpretasi yang lebih dalam tentang suatu informasi kesehatan, sehingga dapat diambil langkah konkrit yang tepat dan akurat dalam memberikan informasi tersebut kepada khalayak sasaran (Notoatmodjo, 2003).
Data dan informasi dalam kajian pustaka ini adalah data sekunder. Yang merupakan data primer yang diperoleh dari pihak lain misalnya lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono, 2009).
Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan metode dokumentasi.  Metode dokumentasi adalah mencari data dan/atau informasi mengenai hal-hal atau variable berupa catatan, buku, surat kabar (Sugiyono, 2009).
Data dan informasi yang telah diperoleh melalui pengumpulan data secara sekunder tersebut diatas akan diolah sesuai dengan jenis penulisan karya tulis ini yaitu secara deskriptif dengan telaah pustaka mengenai masalah budaya literasi dikalangan mahasiswa UNJ yang mulai mengalami penurunan, sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan budaya literasi. Salah satu upaya yang penulis usulkan adalah memanfaatkan penerbit indie sebagai sarana untuk meningkatkan produktivitas menulis.
Analisis didasarkan pada data dan informasi yang telah didapatkan dan disesuaikan dengan telaah pustaka yang telah ada. Sedangkan, sintesis dilakukan dengan memberikan gambaran bahwasanya karya tulis ilmiah ini dapat menghasilkan suatu informasi mengenai keadaan menulis mahasiswa UNJ dan peluang untuk meningkatkannya.
Kesimpulan dan rekomendasi dari penulisan karya tulis ilmiah ini akan memaparkan beberapa kesimpulan dari analisis dan sintesis dari informasi mengenai produktivitas menulis mahasiswa UNJ melalui publikasi dengan penerbitan indie yang dikaji melalui telaah pustaka dan hasil penelitian sebelumnya serta rekomendasi dirumuskan dari hasil kesimpulan tersebut.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Urgensi Menulis
Menulis adalah satu hal yang tidak bisa dipisahkan hubungannya dari  mahasiswa sebagai bagian dari akademisi. Dalam kamus Oxford dikatakan bahwa akademisi adalah orang yang terlibat dalam kegiatan akademik yang mempunya arti berhubungan dengan menulis dan membaca. Menulis dan membaca bukanlah hal asing bagi mahasiswa. Seorang mahasiswa diwajibkan membuat tulisan berupa skripsi sebagai tugas akhir syarat kelulusan kuliah bahkan dari pihak kementerian pendidikan membuat kebijakan kepada mahasiswa yang hendak lulus untuk membuat dan mempublikasikan karya ilmiah dalam bentuk jurnal. Berkaitan tentang hal ini menteri pendidikan, M. Nuh menilai, kebijakan ini akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Pertama, mendorong dan membudayakan kebiasaan menulis di kalangan mahasiswa.
Jurnal atau karya ilmiah ini penting agar membiasakan mahasiswa berpikir sistematis. Mulai dari menganalisa masalah, melakukan penelitian, hingga akhirnya menemukan solusi," ujar Nuh di gedung Kemendikbud, Senayan, Jakarta Selatan (seperti dilansir oleh Okezone Kampus Jumat 10 Februari 2012).
Menulis merupakan kegiatan menuangkan buah pikiran ke dalam bentuk tulisan atau menceritakan sesuatu kepada orang lain melalui tulisan (Pranoto, 2004).  Menulis merupakan kegiatan mengekspresikan diri seseorang pada khalayak, ia merupakan sebuah publikasi tentang kredibilitas pribadi serta lembaga di mana ia mendapatkan pendidikan. Seorang pakar agama Timur-Tengah, Imam Syafi’I menganalogikan ilmu sebagai barang buruan, dan pena adalah pengikatnya, dalam syairnya dia menganjurkan kita untuk mengikat hasil buruan kita, yaitu ilmu dengan cara menulisnya.
Dr. Jerry Ratclyft  dari Temple university mengatakan perihal menulis adalah sebagai berikut “Of all areas of studying and learning, the must challenge is writing. The reason why writing is especially demanding is that it forces a very deep and powerfull type of learning to take place”. Dari kutipan tersebut apat kita ketahui bahwa menulis bukanlah sesuatu yang mudah, merupakan hasil pembelajaran yang baik dan pemikiran yang dalam. Keterampilan menulis juga sangat diperlukan mahasiswa terkait permasalahan peluang kerja. Sebagian besar perusahaan menilai kriteria penerimaan seorang pekerjanya adalah melalui tes tulisan. Sebagian dari perusahaan-perusahaan menjadikan tulisan sebagai salah satu indikator dalam penimbangan keputusan (Report of The National Commission on Writing, 2004)

4.2 Peningkatan Produktivitas Menulis Mahasiswa UNJ Melalui Publikasi Tulisan     Menurut Pranoto (2004) menulis berarti menuangkan buah pikiran kedalam bentuk tulisan atau menceritakan sesuatu kepada orang lain melalui tulisan. Menulis juga dapat diartikan sebagai ungkapan atau ekspresi perasaan yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Dengan kata lain, melalui proses menulis kita dapat berkomunikasi secara tidak langsung kepada orang lain. Menulis adalah berbagi sesuatu berharga yang kita miliki agar bisa bermanfaat bagi orang lain. Mahasiswa, sebagai seseorang yang sedang menggeluti suatu bidang ilmu pada tingkat yang tinggi, dan sudah seharusnya kemudian dia menuangkan kembali apa-apa yang telah dia dapat dan miliki ke dalam tulisan agar kemudian dapat dirasakan manfaatnya oleh khalayak ramai.
Sebagai bagian masyarakat yang memiliki tiga peran penting yaitu agent of change, iron stock, dan social control seorang mahasiswa diwajibkan bisa memberikan kontribusi yang baik. Melalui tulisan, mahasiswa bisa ikut serta dalam menyuarakan ide-ide brilian untuk kepentingan masyarakat. Dia harus menjadi sumber ide atas perubahan-perubahan yang semestinya terjadi. Dia ikut melihat, mengikuti, serta menjaga nilai-nilai yang semestinya ada dalam masyarakat. Dan mahasiswa harus menjadi sebueh generasi unggul yang mempunyai segala cakupan kebutuhan yang ada di masyarakat.
Untuk permasalahan minat dan budaya menulis mahasiswa yang masih rendah, di sini penulis mempunyai gagasan bahwa dengan publikasi hasil tulisan maka mahasiswa akan menjadi lebih bersemangat untuk menulis karena tujuan dari menulis itu pun dengan dipublikasikan maka pencapaiannya akan menjadi lebih optimal, yaitu menjadi manfaat bagi para pembaca dan juga sebagai cara aktualisasi diri kita.
Seorang penulis wanita populer Indonesia, Asma Nadia menyebutkan menulis adalah jalan terbaik untuk berbicara dan menyampaikan protes kepada puluhan ribu orang, bahkan ratusan ribu orang. Menulis adalah kegiatan yang melibatkan diri kita dengan orang lain karena tujuan utama menulis adalah menuangkan hal-hal yang berharga yang kita miliki dan kita dapatkan ke dalam bentuk tulisan bukan secara lisan, tidak cukup hanya disampikan oleh lisan tetapi diabadikan oleh tulisan karena bila hanya disampaikan maka hal tersebut bisa hilang ditelan waktu atau keadaan. Tentunya setiap penulis mempunyai keinginan agar apa yang dia tuliskan bisa bermanfaat baik untuk dirinya sendiri atau orang lain. Namun permasalaannya adalah bagaimana bila tulisan tersebut yang mempunya manfaat dan kegunaan yang besar tersembunyikan dari kebanyakan orang?

4.3 Penerbitan Tulisan Melalui Penerbitan Indie
Publikasi tulisan meski tidak dikatakan wajib, merupakan sesuatu hal yang seharusnya dilakukan oleh seorang penulis agar hal yang telah dia tuangkan kembali bisa menjadi suatu kebermanfaatan seperti yang dinyatakan oleh Hernowo, Menurut Hernowo menulis adalah cara untuk menjadikan diri kita bermakna. Dari pendapat ini kita dapat melihat urgensi publikasi dalam kegiatan tulis menulis.
Salah satu cara publikasi tulisan adalah melalui penerbitan. Sebuah penerbitan hasil tulisan bisa menjadi sebuah media bagi penulis untuk mengetahui nilai dan kualitas tulisan yang dia telah kerjakan. Pemutusan nilai bagus buruknya, berhasil atau gagalnya sebuah tulisan adalah hak pembaca dan melalui penerbitan kita bisa mengetahui komentar, pendapat, dan penilaian orang lain tentang hasil karya kita. Juga dengan menerbitkan hasil tulisan, maka kita bisa menyebarluaskan hasil gagasan, ilmu, pendapat, pemikiran, dan pengalaman kepada khalayak ramai.
Menerbitkan tulisan memang tidak bisa dikatakan mudah karena terkadang naskah yang diajukan ditolak oleh penerbit. Tapi kini sudah saatnya untuk mengatakan selamat tinggal pada penolakan naskah, sebab ada cara baru menerbitkan buku yang dapat memberikan kesempatan yang sama bagi semua penulis yaitu melalui penerbitan indie; publishing service dan self publishing. Saat ini, layanan publishing service  yang merupakan sebuah jasa penerbitan atas pesanan yang diajukan oleh penulis sudah mulai menjamur di kalangan masyarakat. Prosesnya bisa dibilang lebih mudah dibandingkan melalui penerbitan konvensional yang harus melalui beberapa tahapan yang rumit dan tidak bisa diperediksi. Segala tahapan dan proses awal hingga akhir penerbitan dalam penerbitan indie  dilakukan oleh pihak penerbit setelah sebelumnya disetujui oleh pihak penulis. Dalam publishing service, seorang penulis bebas memilih paket sesuai dengan budget yang dimiliki jadi tidak berkesan memaksakan atau memberatkan, dan juga terdapat beberapa pihak yang tidak meminta penulis untuk mengeluarkan dana sedikit pun.Walaupun hanya berbentuk publishing service, kualitas naskah dan buku d alam penerbitan indie adalah prioritas Sehingga tidak akan terjadi istilah atau sebutan karya terbitan penerbitan indie termasuk dalam kategori nomor 2. Adapun dengan penulis adalah sekaligus sebagai editor dan pernebitnya sendiri. Semua hal yang berkaitan dengan penerbitan buku ditangani oleh si penulis tersebut. Penulis tidak perlu repot mengirimkan atau menyerahkan naskahnya ke pihak lain, dia tidak perlu merasa kecewa atau berat hati karena hasil karyanya akan murni diproduksi sesuai atas apa yang telah dia hasilkan. Dan dalam self publishing, keuntungan hasil pemasaran buku 100% akan menjadi milik si penulis.
Saat ini sudah banyak contoh penulis yang sukses dengan karyanya lewat penerbian indie. Kebanyakan dari mereka memilih penerbit indie karena mereka merasa penerbitan indie adalah salah satu solusi yang tepat untuk bisa mewujudkan karya tulisan mereka tersebar ke khalayak ramai sehingga tujuan menulis yang mereka miliki sebelumnya bisa tercapai.
Penerbitan indie bisa menjadi satu solusi yang bagus dalam menanggulangi krisis kepenulisan yang terjadi di kalangan mahasiswa. Ia bisa menjadi sarana pengembangan minat dan rasa aktualisasi diri para mahasiswa. Meskipun bergerilya di ranah independen, tidak semua buku bisa dapat terbitkan. Dalam menerbitkan buku secara indie, tetap harus diseleksi kelayakan naskah-naskah. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi sebelum buku diterbitkan dan dijual ke masyarakat. Karena walaupun buku hanya dicetak dalam jumlah terbatas, kualitas buku tidak boleh kalah dengan buku yang dicetak oleh penerbit mayor.
Untuk mewujudkan peningkatan produktivitas menulis melalui publikasi dengan penerbitan indie, ada beberapa kelebihan penerbitan indie, yaitu dapat menjadi solusi dalam meningkatkan produktivitas menulis dengan didorong oleh teknik publikasi yang tidak begitu rumit namun tetap menjaga kualitas karya tulisan, memantau kecerdasan melalui kualitas tulisan mahasiswa, penerbitan indie juga bisa menjadi sarana aktualisasi diri mahasiswa dengan memiliki hak cipta pada hasil karyanya, sebagai bahan analisis kebutuhan guna meningkatkan kualitas tulisan, membentuk pribadi yang mandiri dengan melakukan usaha pribadi yang inisiatif dan kreatif tanpa harus bergantung pada keadaan, sebagai tambahan penghasilan mahasiswa dengan mendapatkan royalty dari buku yang diterbitkan, sebagai media untuk mengapresiasi karya- karya mahasiswa, sebagai salah satu solusi untuk para penulis baru (kaum marjinal) untuk mengapresiasi karya mereka. Mempiublikasikan tulisan secara indie, tidaklah harus menjalani proses birokrasi penerbit mayor yang bersifat pasar oriented sehingga gagasan kita akan benar- benar tersampaikan, karena siapapun bisa menulis maka khazanah perbukuan di indonesa akan beragam, hal ini patut diapresiasi karena buku adalah warisan yang tak ternilai bagi generasi selanjutnya.
4.4 Peningkatan Produktivitas Menulis Mahasiswa UNJ
4.4.1 Peningkatan produktivitas menulis mahasiswa UNJ melalui budaya membaca
Writing is one of the most important things you do in college. Menulis merupakan salah satu hal paling penting yang kamu lakukan di sekolah (Gebhardt dan Dawn Rodrigues, 1989). Tulisan yang baik adalah tulisan yang dapat berkomunikasi yang dapat berkomunikasi secara efektif dengan pembaca kepada siapa tulisan itu ditunjukkan. Tulisan yang baik juga mempunyai kriteria tulisan yang jelas. Tulisan yang jelas bukanlah selalu berarti sederhana. Sebagai salah satu cara mendapatkan penulisan yang jelas, maka seseorang akan sibuk membaca untuk memperoleh informasi, menilai unsur kejelasan melebihi semua sifat yang diharapkan ada dalam sebuah tulisan (Fachruddin Ambo, 1998).
Seseorang untuk mendapatkan tulisan yang baik akan berusaha menyibukkan diri membaca berbagai macam informasi dari segala macam sumber. Juga dalam hal ini dengan membaca yang aktif maka seseorang akan memiliki pengetahuan dan ide yang luas untuk menuangkannya kembali dalam tulisan.
Budaya menulis di Indonesia kian waktu kian menurun, minat dan budaya membaca yang ada di Indonesia juga sangatlah rendah. Indikator lemahnya minat baca tersebut dapat dilihat dari rasio perbandingan penduduk dengan jumlah surat kabar. Menurut data dari Komunitas Minat Baca Indonesia, perbandingan penduduk dan surat kabar di Indonesia sangat tidak sebanding. Berdasarkan pendataan terakhir pada tahun 1999, perbandingannya mencapai 1:43. Artinya ,jumlah penduduk mencapai 207 juta jiwa, sedangkan jumlah surat kabar hanya 4,8 juta. Begitu juga, berdasarkan hasil penelitian dari Lembaga Independen Dunia, pada tahun 2003 menunjukkan data yang sangat mencengangkan. Betapa rendahnya posisi negara kita yang telah merdeka selama 67 tahun dalam hal minat baca. Indonesia menempati posisi nomor urut 112 dari 175 negara jauh tertinggal dari negara Malaysia dan Singapura (Lalu Syafi’i, 2013).
Dunia mahasiswa dan literasi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan karena pada kesehariannya tugas mahasiswa tidak pernah lepas dari literasi seperti membaca bahan-bahan ilmu untuk persiapan presentasi tugas dan juga penulisan makalah untuk tugas matakuliah. Kegiatan membaca merupakan sebuah kebutuhan yang seharusnya dipenuhi oleh mahasiswa dalam meningkatkan kualitas keilmuan karena dengan semakin banyak membaca seorang akan mendapatkan lebih banyak referensi untuk mengolah pengetahuan dan informasi yang ia terima (Sri Sumarni, 2013).
Penurunan minat membaca mahasiswa UNJ bisa dilihat dari menurunnya stastik pengunjung perpustakaan tahun 2012 yang berjumlah 9739 mahasiswa pada 14% menjadi 82811 di tahun 2013. Dan merujuk dari data statistik peminjaman buku menunjukkan penurunan kegiatan peminjaman buku perpustakaan sebesar 15% dari tahun 2012 berjumlah 46393 mahasiswa menjadi 39076 mahasiswa pada tahun 2013 (Sumber: Tata Usaha UPT Perpustakaan UNJ 2014).
Berikut adalah tabel statistik jumlah pengunjung dan peminjaman buku UPT perpustakaan UNJ selama tiga tahun terakhir:



 











Gambar 1. Statistik jumlah pengunjung perpustakaan UNJ dalam tiga tahun terakhir
 









Gambar 2. Statistik Jumlah buku yang di pinjam mahasiswa UNJ dalam tiga tahun terakhir
Kegiatan membaca sudah banyak ditinggalkan karena sekarang ini untuk mendapatkan informasi, kebanyakan mahasiswa lebih memilih cara yang praktis dan instan, yaitu dengan mencari data langsung dari internet dibanding melakukan telaah pustaka dari berbagai buku dan referensi. Untuk menghindari dan menanggulangi masalah ini maka diperlukan penanganan dan tindakan khusus dari pihak mahasiswa sendiri dan dosen sebagai pihak yang akan menilai hasil kerjaan mahasiswa.
Membaca sebenarnya merupakan bentuk kebudayaan. Oleh karena itu untuk mengubah masyarakat yang enggan membaca menjadi masyarakat baca/reading society diperlukan adanya perubahan budaya (Tilaar, 1999). Membaca merupakan usaha penyebaran gagasan dan upaya kreatif. Siklus membaca sebenarnya merupakan siklus mengalirnya ide pengarang ke dalam diri pembaca yang pada gilirannya akan mengalir ke seluruh penjuru dunia melalui tulisan (buku, artikel, makalah seminar, hasil penelitian) dan rekaman lain (Majalah Online-PerpusNas RI, 2009).

4.4.2 Manfaat peningkatan produktivitas menulis mahasiswa UNJ terhadap kreativitas dan inovasi mahasiswa UNJ
All scientists are the same, until one of them writes a book. Semua ilmuwan adalah sama, hingga salah seorang di antara mereka berhasil menuliskan sebuah buku (Wishnubroto Widarso, 1997). Banyak orang mungkin cerdas, mempunyai banyak ilmu dan pengetahuan, dapat meraih kesuksesan atas poin-poin lebih yang mereka miliki, tapi tidak semua dari mereka bisa atau mau menulis. Menurut Heaton dalam St. Y. Slamet (2008) menulis merupakan keterampilan yang sukar dan kompleks. Untuk dapat menuliskan sesuatu dengan baik, seorang membutuhkan input data yang memadai serta kreativitias yang tinggi karena mengolah data, informasi, serta pengetahun yang kita miliki di otak kita lalu kemudian menuangkannya kembali bukanlah hal yang mudah. Menurut Eric Gould, Robert DiYanni, dan William Smith (1989) menyebutkan writing is a creative act, the act of writing is creative because it requires to interperet or make sense of something: an experience, a text, an event. Menulis adalah perilaku kreatif, perilaku menulis kreatif karena membutuhkan pemahaman atau merasakan sesuatu: sebuah pengalaman, tulisan, peristiwa.
Dengan semakin sering dan giatnya seseorang menulis maka semakin bertambah pula kreativitasnya dalam berfikir. Saat kita menuliskan sesuatu tentunya kita memiliki tujuan awal mengapa kita menuliskan hal tersebut, kita juga sudah memikirkan detail tujuan untuk siapa kita menulis. Dengan semakin banyaknya pengalaman, perbedaan tema atau topik serta target pembaca maka seseorang secara alamiah akan mengalami peningkatan proses berfikir dan memetakan pikirannya. Dan dengan semakin seringnya seseorang menulis maka akan menyebabkan dia melahirkan banyak inovasi. Seiring dengan usaha yang dia lakukan, maka seorang penulis akan melihat, menemukan, dan mengetahui bagaimana tantangan yang ia hadapi dan kelemahan yang dia miliki yang mana dari situlah seorang penulis akan mengembangkan pola pikir dan cara yang dia gunakan, maka lahirlah karya-karya inovatif. Seorang penulis bernama Las Hs mengatakan Menulis merupakan seni mengespresikan idea atau perasaan melalui tulisan, seperti halnya pelukis yang mengungkapkan ide dan perasaan kedalam bentuk lukisan.

4.4.3 Manfaat peningkatan produktivitas menulis mahasiswa UNJ terhadap tingkat kesuksesan mahasiswa UNJ
Babakan sejarah peradaban dunia selalu ditandai oleh terbitnya kekuatan literasi masyarakatnya. Kirsch dan Jungebult dalam buku Literacy: Profiles of America’s Young Adults mendefinisikan literasi kontemporer sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan informasi tertulis atau cetak untuk mengembangkan pengetahuan sehingga mendatangkan manfaat bagi masyarakat. Sementara American Library Association (ALA) mendefinisikan literasi informasi yang dibutuhkannya, mengakses, menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara efektif dan etis. Dengan kata lain, literasi sangat berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis dan kepekaan terhadap semua aspek kehidupan. Melalui kemampuan literasi, suatu masyarakat tidak hanya mampu membaca secara teks (melek huruf) saja, tetapi mampu membaca konteks dinamika zaman dan warisan budayanya.
Mahasiswa sebagai bakal penerus bangsa memiliki tiga peranan penting dalam kehidupannya di masyarakat, yaitu: Agent of Change (agen perubahan), Iron Stock (bakal bibit penerus yang unggul), dan Social Control (pengontrol keadaan sosial). Sebagai pemilik tiga tanggungjawab yang besar, mahasiswa sudah semestinya memiliki budaya literasi yang tinggi. Mahasiswa seharusnya menjadi panutan dalam kegiatan membaca dan menulis. Sebagai seorang akademisi, kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa tidak jauh dari dunia literasi baik ketika dia bertindak, berprilaku, ataupun berpikir. Namun sayangnya budaya literasi mahasiswa kini sangatah rendah. Hanya sedikit bagian dari mahasiswa UNJ yang berminat atau tertarik dalam menekuni dunia literasi yang sebenarnya adalah kunci unggulan untuk menghantarkan mahasiswa ke gerbang keberhasilan,
Alasan faktual yang utama adalah rendahnya tingkat literasi di kalangan masyarakat karena jumlah buku yang di hasilkan sangat sedikit. Menurut International Publisher Association Canada, Indonesia hanya mampu menerbitkan 5.000 judul pertahun, jauh lebih kecil dibanding Jepang 65.000 judul pertahun, Jerman 80.000 judul pertahun. Dari 250.000 sekolah di Indonesia hanya 5% yang memiliki perpustakaan. Hal ini dapat menggambarkan bahwa masyarakat kita, termasuk mahasiswa belum terbiasa menulis. Rendahnya tingkat literasi tersebut akan menyebabkan daya saing yang rendah dalam persaingan global karena sumber daya manusia kita menjadi tidak kompetitif disebabkan kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jika terserap ke dalam pasar kerja global pun, kebanyakan pekerja lebih dituntut keterampilan, bukan keahlian. Ini adalah akibat lemahnya minat dan kemampuan membaca dan menulis.
Kegagapan literasi mahasiswa tersebut berdampak pada kelesuan mahasiswa terhadap wacana global dan nilai-nilai kultural kita sendiri. Kekuatan literasi yang sejatinya menuntun diri untuk berpikir kritis, analitis, kreatif, peka dan solutif terhadap permasalahan masyarakat, belum dijadikan senjata utama pembangunan bangsa kita. Padahal menurut Mochtar Lubis, buku yang menjadi instrumen literasi adalah senjata yang kukuh dan berdaya hebat untuk melakukan serangan maupun pertahanan terhadap perubahan sosial, termasuk perubahan dalam nilai-nilai manusia dan kemasyarakatan. Apabila mahasiswa dengan kesadarannya sendiri mau menumbuhkan budaya literasi, maka bis diprediksikan bahwa jalan yang dia lalui sebagai seorang akademisi akan menjadi mudah.




BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Rekonstruksi budaya literasi adalah sebuah tradisi lisan yang mutlak keniscayaannya guna menghadapi berbagai tantangan era globalisasi. Rendahnya aktivitas membaca dikalangan mahasiswa UNJ merupakan salah satu bukti lunturnya peradaban. Hal tersebut mengindikasikan ketidaksiapan mahasiswa untuk menghadapi tantangan zaman. Tantangan zaman tersebut dapat diatasi dengan terbiasanya para pemuda dalam membaca serta menulis. Karena membaca merupakan landasan bagi mahasiswa untuk memperbaiki kondisi bangsa serta membangun peradaban yang gemilang seperti pepatah yang sering kita mendengarnya “Buku adalah jendela dunia”. Budaya membaca Indonesia yang kian menurun bisa diatasi dengan kegiatan menulis, menulis memiliki ruang tersendiri dalam membangun peradaban yang gemilang, menjawab tantangan zaman serta melahirkan ide-ide baru guna memberikan solusi di setiap permasalahan yang mendera. Disaat seseorang terbiasa menulis, maka secara tidak langsung ia telah dipaksa untuk membaca. Semakin sering seseorang menulis, maka akan semakin sering pula ia membaca. Namun faktanya menulis saat ini tidaklah menjadi “trend setter” dikalangan pemuda, hal ini bisa diatasi dengan adanya teknik publikasi khususnya melalui penerbitan indie. Menurut surat edaran kebijakan Kementrian Pendidikan No. 152/E/T/2012 per 27 Januari 2012, bahwa mulai agustus 2012 semua mahasiswa yang akan lulus (S1, S2,S3) wajib mempublikasikan karya tulisnya di jurnal ilmiah. Itu artinya, menulis adalah kewajiban bagi setiap mahasiswa. Untuk itu pula kemampuan menulis sangat penting dibudayakan, dibina dan dikembangkan.

5.2 Saran        
untuk merealisasikan segala pembaharuan dibutuhkan kerjasama dari semua pihak dan konsistensi dalam pelaksanaanya serta rasa saling percaya.



DAFTAR PUSTAKA

Ambo Enre, Fachruddin.1988.Dasar-dasar keterampilan menulis. Jakarta : Departemen pendidikan dan kebudayaan
Atmowiloto, Arswendo. 2002. Mengarang itu Gampang”. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum.
Beer, David. 2005. A Guide to Writing as an engineer (second edition)USA : John Wiley and Sons inc.
Eagleton, Terry. 2005 . Literary Theory An Introduction. Australia : Blackwell Publishing.
Fanany, Ismet. 1992. Plagiat- plagiat di MIT.  Jakarta : CV Haji Masagung.
http://zhaminang.wordpress.com/2013/05/17/definisi-menulis-menurut-para-ahli/
http://suherlicentre.blogspot.com/2009/11/membangun-budaya-literasi.html
http://sainsedutainment.blogspot.com/2012/12/definisi-literasi-sains_23.html
http://edukasi.kompasiana.com/2012/11/16/tips-sukses-menjadi-mahasiswa-berprestasi-di-tingkat-universitas-503586.html
http://www.trigonalworld.com/2013/04/pengertian-menyimak-berbicara-membaca.html
http://www.pnri.go.id/LayananISBN.aspx
Macherey, Pierre. A theory of Literary Production.  London and New York : Routledge Classic
P.B, Triton. 2011. Kiat Sukses Menjadi Penulis. PT. Jakarta Selatan:  Suka Buku.
Publication Data.
Suyitno, imam. 2011. Karya Tulis Ilmiah (KTI) Panduan, teori, pelatihan dan Contoh. Bandung :  PT. Refika Aditama
 The Oxford Essential Guide To Writing Kittery Point Maine By Oxford University Press 2003

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama lengkap
2. NIM
3. Jenis kelamin
4. Tempat/tgl. lahir
5. Alamat lengkap

Telp./Faks.
HP.
E-mail
Twitter/ FB
6. Status pendidikan




7. Riwayat pendidikan





8. Hobi :
9. Kemampuan yang
    diunggulkan
10. Bahasa asing yang
      dikuasai

: Fitria Fajrina
: 2715115631
: Perempuan
: Bogor, 23 Februari 1993
: Kp. Kaum Rt 03 Rw 01 No.50               
  Karang Asem   Barat- Citeureup- Bogor
: 021- 87908971
: 089634647617
: Fajrina230293@Gmail.Com
: @Fajrinaaaa/ Fitria Fajrina
: Semester Vi
  Program Studi Pendidikan Bahasa Arab
  Jurusan Bahasa Dan Sastra Arab
  Fakultas Bahasa Dan Seni
  Universitas Negeri Jakarta
: A. Sd (Sederajat) : Sdn Puspanegara 01     Citeureup Lulus Tahun 2005
  B. Smp (Sederajat) : Mts Daarussalaam Depok  Lulus Tahun 2008
  C. Sma (Sederajat) : Ma Daarussalaam Depok Lulus Tahun 2011
: Membaca & Travelling
: Membaca Puisi & Manajemen Organisasi

: Bahasa Arab Dan Bahasa Inggris






No comments:

Post a Comment